Aqidah adalah ilmu yang menjelaskan tentang
kepercayaan yang harus wajib dimiliki oleh semua umat manusia di dunia ini. Al
Quran mengajarkan kepada kita tentang aqidah tauhid, dimana bentuk dari aqidah
tauhid tersebut ialah menanamkan kepada kita tentang keyakinan terhadap Allah
SWT yang esa dan tak pernah tidur serta tak memihak kepada siapa pun”adil”.
Aqidah merupakan sumber akhlak yang kokoh, hal tersebut dapat tercermin dari
bagai mana kita dapat mempunyai kesadaran diri bagi diri kita untuk berpegang
teguh pada norma dan nilai-nilai yang sudah terkandung sejak dulu. Namun bila
aqidah kita belum kuat dapat berakibat pada rusaknya akhlak kita karena
pengaruh pengaruh yang muncul dari luar yang lebih mengutamakan kesenangan
duniawi hedois dengan mengutamakan
hawa nafsu dan menanamkan sikap egoisme didalam hidupnya. Tauhid merupakan
suatu identitas pada peradaban islam, yang mengikat semua unsurnya bersama sama
dan menjadikan unsur-unsur tersebut menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan
natural.
Urgensei mempelajari aqidah tauhid
Pentingnya mempelajari aqidah tauhid
ialah sebagai berikut:
·
Menentukan tujuan manusia hidup di dunia
ini
·
Merupakan landasan bagi timbulnya sikap
dan tingkah laku manusia
·
Menumbuhkan ikatan yang kuat sesama
muslim
·
Menjadi penggerak amal perbuatan (aqidah→emosi→kemauan→amal
perbuatan)
·
Memiliki keyakinan yang kuat terhadap
Allah SWT
Faktor pentingnya
aqidah tauhid bagi manusia antara lain:
·
Memberikan petunjuk bagi manusia tentang
hidup di dunia dan akhirat (menjadi sebuah tujuan bagi manusia mengapa ia hidup
di dunia ini)
·
Mempersatukan seluruh umat manusia dalam
suatu keyakinan
·
Membimbing kejalan yang benar, dan
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
·
Menjadi akar bagi keberadaan manusia
·
Membubuhkan semangat dan kepedulian
terhadap sesama
Tauhid Rubbubiyah
Tauhid rubbubiyah menjelaskan
tentang kata ar-Rabb dengan arti pencipta, hal ini sangat jauh dari apa yang
dimaksud oleh al Quran. Sebenarnya arti kata ar-Rabb didalam bahasa maupun
dalam al Quran merupakan al-Karim tidak keluar dalam arti “yang memiliki utusan
pengelolaan dan pengaturan”. Makna ini sejalan dengan berbagai macam extensi (mishdaq)-nya,
seperti pendidikan, perbaikan, kekuasaan, dan kepemilikan. Akan tetapi, kita
tidak bisa menerapkan kata ar-Rabb kepada arti penciptaan, sebagaiman dikatakan
oleh golongan Wahabi/Salafi,untuk membuktikan secara jelas kesalahan ini mari
kita simak ayat-ayat berikut ini,agr kita dapat menangkap makna dari kata
ar-Rabb yang terdapat dalam al Quran: Surat Al Baqarah (2) : 21 “Wahai manusia,
sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu”. Dalam surat AlAnbiyya (21) :56
“Sebenarnya Rabb-mu ialah langit dan bumi yang telah menciptakannya”. Jika kata
ar-Rabb berarti pencipta maka ayat-ayat diatas tidak diperlukan penyebutan kata
yang telah menciptakanmu atau kata yang menciptakannya. Karena jika tidak,maka
berarti terjadi pengulangan kata yang tidak perlu. Jadi makna dari arti
ayat-ayat diatas ialah yang pertama “sesungguhnya Zat yang telah menciptakanmu
adalah pengatur urusanmu” sementara untuk arti ayat yang kedua ialah
“Sesungguhnya pencipta langit dan bumi adalah penguasa dan pengatur keduanya,
Oleh karena itu, perkataan Muhammad ibnu abdul wahab yang berbunyi “Adapun
tentang tauhid rubbubiyah, baik muslim maupun kafir mengakuinya” adalah perkataan
yang tanpa dasar, dan jelas-jelas ditentang oleh nash-nash al Quran yang
firmannya “Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah,padahal dia Rabb bagi
segala sesuatu”(QS. al-An’am:164). Jika semua orang kafir mengakui bahwa
pengelolaan dan pengaturan hanya semata mata milik Allah sebagai mana dikatakan
oleh Muhammad bin abdul wahab maka ayat al-An’am itu tidak mempunyai arti,
na’uzu bilah. Karena setiap manusia berdasarkan sangkaan Muhammad bin abdul
wahab ini baik muslim maupun kafir, semuanya mentauhidkan Allah didalam
rubbubiyahnya, maka tentu mereka tidak memerintahkan untuk mengambil Rabb
selain Allah. Zaman sekarangpun kita banyak sekali melihat orang-orang kafir
yang sama sekali tidak mengakui adanya
Tuhan, apalagi mentauhidkan-Nya! Jadi dapat disimpulkan bahwa tauhid
rubbubiyah ialah mengimani Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu dan
mentadbir kesemuanya dan tidak ada sekutu bagiNya dalam perkara tersebut
Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah menegaskan
segala bentuk peribadahan hanya bagi Allah, seperti shalat,zakat, puasa, cinta,
takut, dan lain sebagainya. Allah berfirman didalam al Quran: “Hanya kepada-Mu
ya Allah aku menyembah dan hanya kepadamu ya Allah kami meminta” dengan
ayat-ayat yang diatas , Allah dan Rasul-Nya telah jelas menggingatkan tentang
tidak bolehnya seseorang untuk memberikan peribadahan sedikitpun kepada selain
Allah SWT karena semuanya itu hanya milik Allah semaata. Rassululah bersbda :
“Allah berfirman kepada ahli neraka yang paling ringan adzabnya. “Kalau
seandainya kamu memiliki dunia dan apa yang ada didalamnya dan sepertinya
lagi,apakah kamu akan menebus dirimu? Dia menjawab ya. Lalu Allah berfirman
“Sungguh Aku telah menginginkan darimu lebih rendah dari ini dan ketika kamu
berada dalam tulang rusuknya Adam tetapi kamu enggan kecuali terus
menyekutukan-Ku.” (HR. Muslim dari Anas bin Malik Radhiallahu’Anhu). Contoh-contoh
penyimpangan Uluhiyah dalam kehidupan didunia adalah dimana ketika seseorang
mengalami musibah dimana ia berharap bisa terlepas dari musibah tersebut dengan
cara dating ke makam seorang wali, atau kepada seorang dukun, atau ketempat
keramat yang membuat kita menyekutukan Allah. Lalu kita meminta di tempat itu
agar penghuni tempat itu bisa melepaskan kita dari masalah atau musibah yang
telah menimpa diri kita.dan begitu berharap dan takut bila keingginannya itu
tidak terpenuhi, dan lalu kita mempersembahkan persembelihan dan bahkan
bernadzar berjanji akan beritikaf di tempat tersebut bila keingginan kita
terpenuhi, na’uzu bilah semoga kita bukan golonggan dari manusia yang seperti
itu. Dapat disimpulkan bahwa tauhid uluhiyah ialah mengimani bahwa Allah SWT
lah yang berhak untuk disembah, tidak ada sekutu baginya dalam hal tersebut,
inilah makna yang di tunjukan bahwa hanya Allah lah yang dengan haq patut kita
sembah. Maka, segala bentuk ibadah seperti shalat,puasa, dan hal-hal yang
lainnya wajib dilaksanakan hanya untuk Allah SWT, tidak boleh ada satu bentuk
ibadah pun yang ditunjukan kepada selain Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar