Kamis, 05 Juli 2012

Aqidah Tauhid Dalam Inti Ajaran Islam


Aqidah adalah ilmu yang menjelaskan tentang kepercayaan yang harus wajib dimiliki oleh semua umat manusia di dunia ini. Al Quran mengajarkan kepada kita tentang aqidah tauhid, dimana bentuk dari aqidah tauhid tersebut ialah menanamkan kepada kita tentang keyakinan terhadap Allah SWT yang esa dan tak pernah tidur serta tak memihak kepada siapa pun”adil”. Aqidah merupakan sumber akhlak yang kokoh, hal tersebut dapat tercermin dari bagai mana kita dapat mempunyai kesadaran diri bagi diri kita untuk berpegang teguh pada norma dan nilai-nilai yang sudah terkandung sejak dulu. Namun bila aqidah kita belum kuat dapat berakibat pada rusaknya akhlak kita karena pengaruh pengaruh yang muncul dari luar yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi hedois dengan mengutamakan hawa nafsu dan menanamkan sikap egoisme didalam hidupnya. Tauhid merupakan suatu identitas pada peradaban islam, yang mengikat semua unsurnya bersama sama dan menjadikan unsur-unsur tersebut menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan natural.
            Urgensei mempelajari aqidah tauhid
            Pentingnya mempelajari aqidah tauhid ialah sebagai berikut:

·         Menentukan tujuan manusia hidup di dunia ini
·         Merupakan landasan bagi timbulnya sikap dan tingkah laku manusia
·         Menumbuhkan ikatan yang kuat sesama muslim
·         Menjadi penggerak amal perbuatan (aqidah→emosi→kemauan→amal perbuatan)
·         Memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT

Faktor pentingnya aqidah tauhid bagi manusia antara lain:
·         Memberikan petunjuk bagi manusia tentang hidup di dunia dan akhirat (menjadi sebuah tujuan bagi manusia mengapa ia hidup di dunia ini)
·         Mempersatukan seluruh umat manusia dalam suatu keyakinan
·         Membimbing kejalan yang benar, dan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
·         Menjadi akar bagi keberadaan manusia
·         Membubuhkan semangat dan kepedulian terhadap sesama

Tauhid Rubbubiyah
            Tauhid rubbubiyah menjelaskan tentang kata ar-Rabb dengan arti pencipta, hal ini sangat jauh dari apa yang dimaksud oleh al Quran. Sebenarnya arti kata ar-Rabb didalam bahasa maupun dalam al Quran merupakan al-Karim tidak keluar dalam arti “yang memiliki utusan pengelolaan dan pengaturan”. Makna ini sejalan dengan berbagai macam extensi (mishdaq)-nya, seperti pendidikan, perbaikan, kekuasaan, dan kepemilikan. Akan tetapi, kita tidak bisa menerapkan kata ar-Rabb kepada arti penciptaan, sebagaiman dikatakan oleh golongan Wahabi/Salafi,untuk membuktikan secara jelas kesalahan ini mari kita simak ayat-ayat berikut ini,agr kita dapat menangkap makna dari kata ar-Rabb yang terdapat dalam al Quran: Surat Al Baqarah (2) : 21 “Wahai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu”. Dalam surat AlAnbiyya (21) :56 “Sebenarnya Rabb-mu ialah langit dan bumi yang telah menciptakannya”. Jika kata ar-Rabb berarti pencipta maka ayat-ayat diatas tidak diperlukan penyebutan kata yang telah menciptakanmu atau kata yang menciptakannya. Karena jika tidak,maka berarti terjadi pengulangan kata yang tidak perlu. Jadi makna dari arti ayat-ayat diatas ialah yang pertama “sesungguhnya Zat yang telah menciptakanmu adalah pengatur urusanmu” sementara untuk arti ayat yang kedua ialah “Sesungguhnya pencipta langit dan bumi adalah penguasa dan pengatur keduanya, Oleh karena itu, perkataan Muhammad ibnu abdul wahab yang berbunyi “Adapun tentang tauhid rubbubiyah, baik muslim maupun kafir mengakuinya” adalah perkataan yang tanpa dasar, dan jelas-jelas ditentang oleh nash-nash al Quran yang firmannya “Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah,padahal dia Rabb bagi segala sesuatu”(QS. al-An’am:164). Jika semua orang kafir mengakui bahwa pengelolaan dan pengaturan hanya semata mata milik Allah sebagai mana dikatakan oleh Muhammad bin abdul wahab maka ayat al-An’am itu tidak mempunyai arti, na’uzu bilah. Karena setiap manusia berdasarkan sangkaan Muhammad bin abdul wahab ini baik muslim maupun kafir, semuanya mentauhidkan Allah didalam rubbubiyahnya, maka tentu mereka tidak memerintahkan untuk mengambil Rabb selain Allah. Zaman sekarangpun kita banyak sekali melihat orang-orang kafir yang sama sekali tidak mengakui adanya  Tuhan, apalagi mentauhidkan-Nya! Jadi dapat disimpulkan bahwa tauhid rubbubiyah ialah mengimani Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu dan mentadbir kesemuanya dan tidak ada sekutu bagiNya dalam perkara tersebut
       Tauhid Uluhiyah
            Tauhid uluhiyah adalah menegaskan segala bentuk peribadahan hanya bagi Allah, seperti shalat,zakat, puasa, cinta, takut, dan lain sebagainya. Allah berfirman didalam al Quran: “Hanya kepada-Mu ya Allah aku menyembah dan hanya kepadamu ya Allah kami meminta” dengan ayat-ayat yang diatas , Allah dan Rasul-Nya telah jelas menggingatkan tentang tidak bolehnya seseorang untuk memberikan peribadahan sedikitpun kepada selain Allah SWT karena semuanya itu hanya milik Allah semaata. Rassululah bersbda : “Allah berfirman kepada ahli neraka yang paling ringan adzabnya. “Kalau seandainya kamu memiliki dunia dan apa yang ada didalamnya dan sepertinya lagi,apakah kamu akan menebus dirimu? Dia menjawab ya. Lalu Allah berfirman “Sungguh Aku telah menginginkan darimu lebih rendah dari ini dan ketika kamu berada dalam tulang rusuknya Adam tetapi kamu enggan kecuali terus menyekutukan-Ku.” (HR. Muslim dari Anas bin Malik Radhiallahu’Anhu). Contoh-contoh penyimpangan Uluhiyah dalam kehidupan didunia adalah dimana ketika seseorang mengalami musibah dimana ia berharap bisa terlepas dari musibah tersebut dengan cara dating ke makam seorang wali, atau kepada seorang dukun, atau ketempat keramat yang membuat kita menyekutukan Allah. Lalu kita meminta di tempat itu agar penghuni tempat itu bisa melepaskan kita dari masalah atau musibah yang telah menimpa diri kita.dan begitu berharap dan takut bila keingginannya itu tidak terpenuhi, dan lalu kita mempersembahkan persembelihan dan bahkan bernadzar berjanji akan beritikaf di tempat tersebut bila keingginan kita terpenuhi, na’uzu bilah semoga kita bukan golonggan dari manusia yang seperti itu. Dapat disimpulkan bahwa tauhid uluhiyah ialah mengimani bahwa Allah SWT lah yang berhak untuk disembah, tidak ada sekutu baginya dalam hal tersebut, inilah makna yang di tunjukan bahwa hanya Allah lah yang dengan haq patut kita sembah. Maka, segala bentuk ibadah seperti shalat,puasa, dan hal-hal yang lainnya wajib dilaksanakan hanya untuk Allah SWT, tidak boleh ada satu bentuk ibadah pun yang ditunjukan kepada selain Allah.

Tidak ada komentar: